Cari Blog Ini

Sabtu, 20 Juli 2013

Prom Night in Love


Jarum jam menunjukkan pukul 18.45 ketika Fanesha mengamati bayangan yang ada di cermin, dia masih belum percaya kalau gadis yang ada di sana adalah dirinya. Nggak mungkin gadis itu dia? Gadis itu terlalu cantik karena pengaruh make-up yang tipis, hidungnya terlihat lebih mancung dengan mata semakin bulat.



“Ma, ini beneran Nesha?” tanyanya tidak percaya.
“Tentu saja, Sayang.” Mama menyejajarkan wajahnya dengan wajah putrinya, bisa dipastikan kecantikan Fanesha merupakan warisan dari dirinya.
Rambut panjang Fanesha dikuncir ekor kuda yang diikat rendah dan headband ladylike, beberapa helai rambut dibiarkan jatuh secara lembut di sekitar wajah. Tubuhnya yang tinggi semampai berbalutkan white dress dengan bagian bawah mengembang yang dihiasi renda-renda, wedge shoes warna senada menghiasi kakinya.
Tiiinn ... tiiiiiinnn ....
Suara klakson membuat Fanesha mengakhiri kekaguman hasil karya sang mama. “Ma, Nesha berangkat dulu ya,” pamitnya setelah mengambil handbag di atas meja.
Rere langsung bersorak ketika melihat Fanesha muncul dari rumahnya. “Wuiiih ... sohib tomboy gue malam ini feminin banget,” ledeknya yang duduk di belakang stir.
Fanesha mencibir sambil membuka pintu. “Gini-gini kodrat gue sebagai makhluk anggun dan mempesona, emang lu aja yang bisa cantik,” celetuknya.
Malam ini Rere terlihat sangat cantik dengan mini dress duo tone perpaduan antara warna shocking pink dan hitam, rambut lurus sebahunya dikuncir bentuk cepol dibagian samping. Flat shoes warna putih senada dengan pita yang ada di bajunya.
“Alaaah ... gue yakin semua ini pasti untuk Miko, iya kan?”
Rere mulai menjalankan mobil sementara Fanesha tersenyum mendengar ucapannya. Malam ini dia memang berdandan untuk Miko pemuda yang telah lama dia taksir dan feelingnya mengatakan kalau Miko juga mempunyai perasaan yang sama terhadapnya. Jadi sebelum masa SMA mereka berakhir Fanesha ingin memastikan semuanya karena dia tak mau mengulang kesalahan untuk yang kedua kali.
Lima belas menit kemudian mobil memasuki area sekolah, gedung sekolah yang pada malam-malam biasa terkesan angker kali ini terlihat ramah dengan pendar lampu warna-warni. Begitu keluar dari mobil suara musik yang berasal dari ruang aula langsung terdengar.
“Gue kok jadi nervous gini ya,” ucap Fanesha sambil meletakkan kedua tangan di dada.
“Rileks Nesha, tarik nafas ... tahan ... keluarkan perlahan ....” Rere memberi intruksi. Setelah mengulangnya selama tiga kali mereka memutuskan untuk masuk.  
Begitu melangkahkan kaki memasuki aula keduanya berpisah. Rere bergabung dengan kekasihnya sedangkan Fanesha memilih berkeliling sambil menyapa satu persatu teman yang ada di sana untuk menemukan sosok Miko, banyak teman lelaki yang secara terang-terangan memujinya lalu menawarkan diri untuk menjadi pasangan date-nya dan dengan halus Fanesha menolaknya
Sekelebat bayangan yang sangat dikenal Fanesha melintas tidak jauh dari tempatnya berdiri, Fanesha memicingkan mata untuk melihat lebih jelas sosok bertubuh jangkung yang mengenakan kemeja putih bergaris-garis.
Deg! Kak Fahri? Kenapa dia bisa ada di sini?
Fahri adalah seseorang yang sangat dia sayang, seseorang yang membuat Fanesha menyesal karena tak mengerti isi hati dan perasaannya sendiri. Sosok Fahri terlihat keluar ruangan dan bergegas Fanesha menyusulnya. Di depan pintu banyak teman yang menyapanya tapi Fanesha tak peduli, saat ini pikirannya telah dipenuhi dengan Fahri dan tanpa Fanesha sadari dirinya telah berada jauh dari keramaian.
“Kak Fahri!” teriaknya begitu menemukan bayangan Fahri telah berdiri di ujung koridor yang akan menuju halaman belakang. Fahri berbalik lalu tersenyum. Melihat Fahri berdiri menunggunya Fanesha berniat menghampiri.
“Nesha, sedang apa lu di sini?” Seseorang mencekal lengannya sebelum kakinya sempat melangkah. 
Fanesha menoleh dan menemukan Miko di belakangnya. “Gue mau ke sana,” dia menunjuk tempat dimana Fahri berdiri, Miko mengikuti arah telunjuk Fanesha dengan kening berkerut. “Gue mau nyamperin Kak Fahri, dia ada di sana,” lanjutnya.
Seketika mata elang Miko menelusuri seluruh halaman sekolah. Setelah sosok yang dimaksud Fanesha tidak dia temukan, dia kembali menatap gadis itu. “Nesha, Kak Fahri ... tidak ada di sini ... dia ... sudah pergi ... jauh,” ucapnya nyaris tak terdengar.
Seperti tersadar dari sesuatu kepala Fanesha langsung menoleh ke tempat dia tadi melihat Fahri. Kosong. Tidak ada siapa pun di sana.
“Ke ... kenapa gue bisa lupa ... kalau ... Kak Fahri sudah ...,”
Fanesha tidak sanggup mengucapkan kata ‘meninggal’, lututnya terasa lemas dan sebelum dia benar-benar jatuh ke lantai Miko menariknya. Perlahan bahu Fanesha bergetar dan isak tangis mulai terdengar.
Miko yang tak sanggup melihat airmata itu langsung mendekap tubuhnya erat. “Nesha, ijinkan aku menggantikan posisi Kak Fahri di hatimu,” bisiknya.  


*Flash Fiction in antologi Cerita SMA
  Penerbit Harfeey, Sleman-Jogyakarta






































1 komentar:

  1. 奇摩女孩視訊聊天網-UT聊天室福利視頻
    台灣甜心視訊聊天室-很黃的聊天室
    漾美眉視訊交友聊天室-真人秀聊天視頻網站
    一夜情情色聊天室-台灣免費視訊聊天室
    成人免費視訊聊天室-福利啪啪視頻吧
    破解視訊聊天室-福利聊天室你懂的
    uthome視訊聊天室-真人色情表演視頻網站
    showlive聊天網-9158聊天室你懂的
    視訊聊天戀愛ing-同城視頻聊天室
    國外視訊 show 免費看-同城裸聊直播視頻
    同城交友戀足視頻聊天室裸舞選秀裸聊qq色情成人快播網美女玉足黑漁網襪show視訊聊天網
    語音聊天室美女全裸視頻跳舞吧真人直播聊天室免費成人電影下載網站比色情網站視訊show
    愛聊語音聊天網秀足聊天室免費進入裸聊室網站日本A片快播下載色情全裸圖show life視訊
    9158多人視頻聊天室戀足聊天室免費進入主播裸聊室亞洲QVOD快播電影中國嫩模網秀視訊
    多人在線視頻交友大秀視頻聊天室台灣情人聊天室外圍女吧韓國倫理道德電影完美視訊

    BalasHapus