Puisi Inisial

KOSONG

Ketika kerinduan membuncah dan mengalirkan anak sungai disudut mata, saat itulah Dia melihatmu dengan segala kerapuhan yg mencoba kau sembunyikan dari siapapun & oleh apapun.

Otak ini mencoba mengubur & mengunci dalam-dalam setiap rasa yg akan menjelma menjadi duka yg tiada bertepi, namun duka itu teramat indah untuk dilupakan hingga akhirnya perlahan-lahan mulai menempati setiap rongga yg ada.

Sesekali Dia membuatmu melupakan segalanya lewat ocehan burung-burung camar & irama jangkrik, tp hanya sebatas ilusi karena ditempat ini hanya Dia yg sanggup bertahta mengalahkan semua pergumulan hati yg masih setia menanti.

Ombak yg memecah pantai seakan melambai mengajak lupakan rasa yg sempat bersemi tanpa pernah berbagi. Berbagi mimpi dan harapan semu dalam tepian hati yg tak pernah terjamah.

Noktah merah yg sempat terukir kini perlahan mulai memudar dan akhirnya lenyap, digantikan dengan warna-warni kehidupan yg membuat segalanya terlihat semakin indah tanpa menyisakkan ragu dan gelisah di kalbu.

Gambaran masa lalu akhirnya lenyap tersapu oleh angin, kini senyum itu mulai mengembang menyambut kebahagiaan dari seseorang yg akan selalu setia selamanya dan Dia mulai beranjak pergi mencari hati rapuh lainnya yg membutuhkan kehadiran-Nya.